SENI
BUDAYA
NASKAH
DRAMA
![]() |
Nama : Iklimah
Kelas
: XII
TKJ 3
NIS
: 101110341
SMK NU KAPLONGAN
KABUPATEN INDRAMAYU
Jalan Raya Kaplongan no. 28
Karangampel-Indramayu
Dilahirkan
dari keluarga yang sederhana, ayahnya meninggal sebelum dia lahir kedunia dan
ibunya adalah janda cantik yang taat beribadah. Ibunya yang bernama Aminah dan
anak yatim itu bernama Hasyim Amirudin.
Dengan
kesederhanaan Hasyim kecil di didik oleh Aminah, dia selalu diajarkan untuk
berbuat jujur dan taat beribadah, Hasyimpun selalu mendengarkan apapun
perkataan ibunya itu, dia selalu taat dalam beribadah dan jujur dalam hal
apapun. Selain sebagai anak yang sholeh Hasyim juga seorang ustad di desanya.
Ustad
Hasyim sangat disegani di desanya, namun ada juga orang yang sirik terhadap
dia.
Dalam
sebuah pengajian. . . .
Ustad Hasyim : Kita jangan lelah untuk bersyukur kepa Allah, karena Allah telah
memberi kenikmatan yang sangat banyak. Contohnya seperti kenikmatan kita saat
bernafas...( Sedang berceramah)
Ustad Barjak : Ceramahnya
aja hebat, emang saya gak tau gimana kelakuannya (Berbisik kepada jamaah)
Alif : Loch kok
pak ustad ngomong begitu...??
Ustad Barjak : Emang
kenyataanya begitu, dia itu Cuma baik diluar tapi dalamnya mah heeeeem....Busuk
banget
Rudi : Aaaah masa ustad Hasyim begitu pak ustad, dia kan memang ustad
yang baik dan pantas menjadi contoh bagi kita...
Alif : Iya bentol. . . aduch maksudnya betul banget
Rudi : Kamu lif,
emangnya kamu di gigit nyamuk apa bentol...hehehe
Ustad Barjak : HmMmm.....
Kalian tidak percaya yah..??
Alif & Rudi : Tidak
Pak ustad. . .
Ustad Barjak : Kalian
ini kita lihat saja belangnya pasti kelihatan...
Alif & Rudi : Emang
Ustad Hasyim Zebra . . .??
Ustad Barjak : Hadueh.
.. . ngomong ama kalian bikin pusing aja... (Sambil memegang kepala)
Ada
seorang janda yang menyukain Ustad Hasyim, janda itu sangat cantik namun
kecantikannya tidak dibarengi dengan kecantikan hatinya, wajar saja jika Ustad
Hasyim kurang tertarik dengan dia.
Julaikha : Ustad.
. ..Ustad. . .Ustad Hasyim
Ustad Hasyim : Iya,
kenapa Julaikha...??
Julaikha : Ustad,
boleh minta bantuannya tidak..??
Ustad hasyim : Selama
saya bisa, saya coba untuk membantu kamu ikha. Memang kamu butuh bantuan
apa..??
Julaikha : Lampu
dirumah saya mati pak ustad, bisa tolong gantikan orang rumah lagi gak ada
dirumah semua, saya takut jika nanti malam harus gelap-gelapan.
Ustad Hasyim : Iya,
InsyaAllah saya akan membantu mengganti lampu kamu, tapi saya harus ngajar
ngaji murid saya dulu. Mungkin sehabis mengajar saya akan kerumah kamu.
Julaikha : Iya,
makasi pak ustad
Ustad
Hasyimpun pergi ke mushola untuk mengajar, Setelah selesai seperti katanya dia
akan kerumah Juaikha untuk membantu mengganti lampu yang mati.
Ustad Hasyim : Tok.
. .. Tok. . .Tok. . .(mengetuk pintu). Assalamualaikum
Julaikha : Wa’alaikumussalam.
. . Masuk saja pak Ustad (Sahut Julaikha)
Ustad Hasyim : Iya,
mana lampu yang mau diganti ika..?? (tanya Ustadd)
Julaikha : Di
ruangan tengah pak ustad (Sambil menunjukkan)
Ustad Hasyim : Mana
lampunya ika..??
Julaikha : Ini,
pak ustad
Setelah
sudah diganti. . . .
Julaikha : Udah,
pak Ustad..?? (tanya dia)
Ustad Hasyim : Sudah,
ya sudah kalau begitu saya pamit pulang...
Julaikha : Kenapa
buru-buru sie, main duu aja kan gak ada orang-orang (menarik tangan Ustad
Hasyim)
Ustad Hasyim : Tidak apa-apa, Assalamualaikum (Melepaskan
tangan Julaika)
Julaikha : Wa’alaikumussalam...
(dalam hati julaikha “Huuuh dasar ustad Hasyim dikasi enak malah gak mau nyesel
kamu ustad”)
Suatu
hari, Ustad Barjak yang tahu bahwa Julaikha menyukai Ustad Hasyim karena Ustad
Barjak tidak menyukai Ustad Hasyim, dia pun memanfaatkan hal tersebut dengan
pikiran yang kotor.
Ustad Barjak : Julaikha.
. .
Julaikha : Iya,
Ustad kenpa..??
Ustad Barjak : Coba
kamu kesini dulu. . . apa kamu cengkel dengan ustad Hasyim..??
Julaikha : Maksudnya...??
(Heran)
Ustad Barjak : Saya
punya rencana untuk mempermalukan Ustad Hasyim,,,?? Apa kamu mau ikut rencana
saya...?? (tanyanya)
Julaikha : Tentu,
karena saya sangat tidak suka dengan sifat dia yang sombong itu. Memang
bagaimana rencananya ustad.??
Ustad Barjak : Jadi
begini. . ..(Menjelaskan rencananya)
Rencana
jahat merekapun dijalankan....
Sore
itu, Ustad Hasyim dijebak oleh ustad Barjak
Ustad Barjak : Ustad,
saya mau kerumah Julaikha, tolong temani saya yah, saya takut jika Cuma saya
saja yang kerumahnya, masyarakat mengira yang tidak-tidak.
Ustad Hasyim : Ehm.
. ..baik lah ustad (karena tidak enak dengan Ustad Barjak)
Mengetuk pintu.
. . .Tok. . .Tok. . .Tok. . .
Julaikha : Iya,
siapa...??
Ustad Barjak : Assalamualaikum...
Saya Julaikha Ustad Barjak
Julaikha : Wa’alaikumussalam...
Ohw... Ustad, masuk ustad (mempersilahkan masuk). Duduk ustad. . .
Setelah
berbincang-bincang, ustad Barjak berpura-pura menerima telepon dan meninggalkan
mereka berdua
Dari
dalam Julaikha berteriak lari keluar dengan baju yang sobek-sobek. . .
Julaikha : Tolong.
. . .Tolong. . .Tolong (teriaknya)
Sekempulan
pemuda yang mendengar jeritannya segera menghampiri Julaikha...
Akil : Ada apa mba...???
Julaikha : Tolong,
tolong saya . . .
Jupri : Iya, pasti kami tolong tapi kenapa...??
Julaikha : Saya
mau diperkosa oleh ustad Hasyim, lihat saja dia masi ada di dalam rumah. .
.(tersedu-sedu)
Para Pemuda : Ayooo.
. .kita hajar ustad Hasyim, tidak disangka ustad Hasyim berbuat yang sangat
hina
Tak
menunggu lama, para pemuda kampung itu menghajar ustad Hasyim, namun Ustad
Hasyim diam tak melawan sama sekali.
Ustad Barjak : Ada
apa ini...?? (berpura-pura tak tahu)
Akil : Ini ustad yang kita kira baik, ternyata begitu busuk...
Jupri : Iya, dia mau memperkosa Julaikha....
Ustad Barjak : (berpura-pura
kaget) Astaghfirullah..... Ustad, apa kamu tidak tahan dengan kemolekan tubuh
janda ini...??
Ustad
Hasyim hanya diam tanpa kata sedikitpun....
Kekuasaan
Allah pun ditunjukkan melalui seorang pemuda
Arif : Bohong. . . .(dengan suara lantang)
Julaikha : Maksud
kamu apa...??
Arif : Kamu bohong, Ustad Hasyim tidak menyentuh kamu sedikitpun, kamu
dengan Ustad Barjak yang telah merencanakan semua ini.
Saya mendengar dengan telinga saya, bahwa kamu dan Ustad Hasyim sudah merencanakan jauh-jauh hari dengan tujuan mempermalukan Ustad Hasyim.
Saya mendengar dengan telinga saya, bahwa kamu dan Ustad Hasyim sudah merencanakan jauh-jauh hari dengan tujuan mempermalukan Ustad Hasyim.
Ustad Barjak : Itu
fitnah. . .(sangkalnya)
Arif : Memang, Anda yang memfitnah Ustad Hasyim
Julaikha : Apa
buktinya...??
Arif : Buktinya ini (memperlihatkan video percakapan Ustad Barjak dan
Julaikha)
Ketua RT : Ternyata
Ustad Hasyim memang tak bersalah, dia hanya korban fitnah dari Ustad Barjak dan
Julaikha. Ayo kita bawa ke kantor polisi saja...
Julaikha : Saya
tidak bersalah, saya hanya mengikuti ustad Barjak saja.
Ustad Barja : Jangan
bawa saya, saya minta maaf, saya khilaf
Jupri : Sudah bawa saja. . .ayoooo
Para
pemuda yang tadi memukuli ustad Hasyimpun meminta maaf dan menyesal atas
sikapnya tadi. Begitu baik hati ustad Hasyim dia tersenyum dan memaafkan para
pemuda tersebut.
Ustad Hasyim : Tidak
apa-apa, semua orang pasti pernah melakukan kesalahan baik sengaja ataupun
tidak. Yang penting orang itu sadar bahwa dia salah dan meminta maaf kepada
orang tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar