CHAIRIL ANWAR
Ø Lahir di Medan tanggal 22 Juli 1922
Ø Pendidikan
MULO (SMP) tidak sampai selesai, kemudian Chairil pindah ke Jakarta
Ø Hoby Chairil Anwar
Suka
membaca dan belajar sendiri sehingga tutilsan-tulisannya matang, padat dan
berisi.
Ø Awal di dunia seni
· Chairil Anwar masuk di dunia seni pada masa Jepang
· Dia dikenal bukan karena sajak-sajak yang dipesan Jepang, tetapi
karena sifatnya yang ekstrim yang tidak mau dikuasai oleh Kantor Pusat
Kebudayaan
· Bahkan dia mengejek kawan-kawannya yang ada di Kantor Pusat
Kebudayaan
· Semasa hidupnya ternyata Chairil Anwar seorang plagiat dari judul
sajaknya “Datang Dara Hilang Dara” yang ternyata sajak Hsu Chih Mo “A Song of
the Sea”
· Akibatnya, terjadi pro dan kontra
· H.B Jasin mencoba mempertahankan dengan alasan karena ekonomi dan
keuangan
· Setelah Beliau wafat, muncul kembali tentang plagiat, karena ada
sajak-sajak orang yang dikutipnya, namun dia tidak mencantumkan sumbernya.
· Seperti,” Karawang Bekasi” ternyata sajak dari Archibald Macleish “
The Young Dead Souldiers”
· “Kepada Peminta-minta” dan Rumahku
· Pada tahun 1948, Chairil menerbitkan dan memimpin Redaksi Gema
Suasana, tetapi tidak lama ia meninggalkan dengan alasan ia tidak bisa
berlama-lama di kantor.
Ø Karakter Chairil Anwar
· Dari sajak-sajak dan esainya dapat dilihat bahwa Chairil ini orang
yang bebas dan secara demonstratif dia menentang aturan/sensor Jepang, karena
hal ini, Dia menjadi incaran Kenpeitai (Polisi rahasia Jepang, yang jahat dan
kejam)
· Sajak Aku merupakan gambaran dirinya
· Dalam sajak tersebut, dia menyebut dirinya dengan sebutan “Binatang
Jalang”
· Sangat mencintai tanah air dan bangsanya (Diponegoro, Karawang
Bekasi, Persetujuan Bung Karno, Siap Sedia, Cerita dien Tamala dan lain-lain)
· Keagamaanya juga dia tunjukkan dalam sajaknya yang berjudul “Doa”
dan “Isa”.
· Chairil beragama Islam, tetapi membuat sajak tentang kepercayaan
orang kristen (ISA), berarti dia dapat menyelami hidup bukan hanya terhadap
diri sendiri melainkan orang lain bahkan agama lain.
Ø Meninggal dunia pada tanggal 28 April 1949, di rumah sakit umum
Jakarta karena tipus dan penyakit lain.
Aku (Chairil Anwar)
Kalau sampai waktuku
‘Ku mau tak seorang ‘kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar